Sunday, March 5, 2017

Kronologi dan Klarifikasi Perjuangan Ansor Mencegah Dai Intoleran Menebar Kebencian Di Sidoarjo


Kronologi dan Klarifikasi Perjuangan Ansor Melarang Dai Intoleran Menebar Kebencian Di Sidoarjo
Kronologi dan Klarifikasi Perjuangan Ansor Melarang Dai Intoleran Menebar Kebencian Di Sidoarjo
ENEWS.ID - Organisasi masyarakat dari Gerakan Pemuda Ansor menolak kegiatan keagamaan bertemakan 'Manajemen Rumah Tangga Islam' di Masjid Sholahuddin, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/3). Itu dikarenakan kegiatan tersebut mendatangkan pembicara ustaz Khalid Basalamah, seorang tokoh Wahabi Indonesia.

Mereka menduga Basamalah bakal menyampaikan kebencian terhadap umat tidak sepaham dengan aliran yang dianutnya. Dikhawatirkan hal itu bisa menimbulkan ujaran kebencian di tengah masyarakat, dan memecah belah NKRI. Namun, panitia ngotot agar ceramah tetap dilangsungkan.

Akibatnya, ratusan massa sudah memadati area masjid tersebut semakin tersulut emosi. Terlebih, saat Khalid naik mimbar dan memberikan ceramah, kondisi di luar terjadi gesekan.

Kericuhan tidak terelakan lagi, pemicunya ketika Zaini, ketua PAC Ansor Tulangan tiba-tiba dipukul seorang jemaah pengajian diketahui bernama Taufiqurrohman, warga Kamal, Kabupaten Bangkalan.

Dalam peristiwa tersebut akhirnya Khalid Basalaman mengakhiri ceramahnya. Pengajianpun dilanjutkan dengan penceramah lain. 

Baca selengkapnya: Diduga Sering Ceramah Vonis Sesat Pada Yang Tidak Sepaham, Ustadz Wahabi Khalid Basalamah Diusir Banser Sidoarjo

Berikut Kronologi dan Klarifikasi Lengkap Perjuangan Ansor Melarang Dai Provokatif, Adu Domba Dan Menebar Kebencian: 

Setelah kejadian kemarin (Penolakan Ansor terhadap Penceramah Chalid Basalamah) muncul banyak isu dan berita baik di Media online dan sosial Media. Diantaranya Ansor membubarkan majlis ilmu, Ansor merusak masjid, gereja dijaga namun kegiatan ilmu sesama muslim dibubarkan dan banyak berita miring yang muncul. 
Sengaja atau tidak, namun inilah gaya mereka Dalam berdakwah menyebarkan berita yang tidak seebenarnya, mendramatisir bahkan kluar dari konteks kejadian dengan tujuan menjelekkan kelompok lain dan mengambil simpati.
Maka dari itu perlu ada klarifikasi dan kronologi kejadian.

1. Yang kita tolak bukanlah majlis ilmunya sebagai bukti ketika basalamah turun diganti ustadz lain kita tdk mempermasalahkan.

2. Saat forum mediasi oleh kapolresta antara MWC NU, Ansor, Panitia dan pengurus Masjid. Kapolresta meminta bukti rekaman / contoh ceramah Cholid Basalamah yang dianggap memprovaksi dan rentan menimbulkan konflik? Ansor sdah menyiapkan 3-video bagaimana Cholid Basalamah menelanjangi ajaran lain, menyalahkan aliran lain tanpa memahami duduk permasalah, mensyirikkan tampa perbandingan dalil, inilah yang kemudian kami anggap menjadi pokok persoalan. 
Bukan perbedaan madzhabnya tapi bagaimana menghargai perbedaan. Ansor dan NU sdh terbiasa berbeda faham dengan muhammadiyah dan aliran lain yang seiman bahkan dengan agama lain namun tdk ada provokasi dan tetap hidup dngan rukun dan damai.

2. Ketika terjadi negoiasi dengan Kapolresta, panitia menyatakan bahwa yang ceramah bukan Khalid Basalamah melainkan cd rekaman. Inilah gaya mereka berbohong.
dan ketika kita mengetahui bahwa yang berceramah adalah asli Cholid Basalamah maka Ansor merasa dibohongi. Namun kita tetap sabar. Dan tetap pada koridor negoisasi dan percaya pada pihak kepolisian.

4. Namun Apa yang terjadi? berita yang beredar dimedia kita melakukan pembubaran dan bentrok bahkan merusak masjid.
Masyallah tidak ada satupun aset rumah Allah yang dirusak dan dikotori oleh Ansor Banser NU.
Justru.

5. Disaat situasi sdah tenang dan selesai karena ada kesepakatan MOU bahwa panitia akan menghentikan ceramah Khalid Basalamah serta tdk akan menaikkan mimbar lagi bahkan pengurus masjid tdk akan mengundangnya dikemudian hari. Situasi sdh tenang Ansor Banser mau pulang tiba tiba ada laporan bahwa: Ketua PAC Ansor tulangan dipukul jamaah pegajian. Dan pemukulnya sdh diamankan polisi. Ketua PAC atas nama Zaini tdk melawan bahkan di Mapolsek Gedangan Shbt. Zaini memaafkannya kerena islam yang diajarkan para pendiri NU adalah islam yang ramah. Atasnama ukhuwah islamiyah pelaku yang mengaku warga kamal dimaafkan.

6. Selain melakukan penolakan terhadap penceramah Khalid Basalamah, PC GP Ansor juga meminta untuk melakukan Tabayyun, berdialog dan berbagi ilmu dengan Cholid Basalamah tujuannya kita menjaga tradisi keilmuan sekaligus ingin menghilangkan kesalahfahaman namun permintaan ditengah negoisasi itu tidak kesampaian kerena kita konsentrasi atas hasil kesepakatan (MOU) untuk mendinginkan suasana dan mudah-mudahan kedepan Cita-Cita mempertemukan antara Cholid Basalamah dengan Kyai NU akan terselenggara.

Minggu 5 Maret 2017

Riza Ali Faizin
Ketua PC GP Ansor Sidoarjo

Baca selengkapnya: Diduga Sering Ceramah Vonis Sesat Pada Yang Tidak Sepaham, Ustadz Wahabi Khalid Basalamah Diusir Banser Sidoarjo

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
$-)
(y)
x-)
(k)

Advertisement