Curhatan demi Curhatan SBY dari Isu Penyadapan, demo, Hingga Isu Makar |
Hal itu terungkap dalam sidang dugaan penodaan agama terhadap terdakwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Karena penyadapan itu ilegal yang bermotifkan politik,” ujar SBY dalam pidato politiknya di perhelatan Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, JCC, Jakarta, Selasa (8/2) malam.
Bpk Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 4, 2017
Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 6, 2017
Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*
Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 6, 2017
Kemudian Presiden keenam ini, setidaknya penghujung tahun 2016 yang lalu menyinggung soal peristiwa makar, negara dalam hal ini penegak hukum, telah menangkap sejumlah aktivis politik. Mereka dituduh melakukan makar. “Tentu ini jenis kejahatan yang serius. Jika memang terbukti melakukan tindakan makar, hukum harus ditegakkan dengan tegas,” katanya.
Selain itu, pria asal Pacitan, Jawa Timur tersebut juga mengaku tidak pernah setuju dengan penjatuhan Presiden di tengah jalan tanpa alasan yang dibenarkan oleh konstitusi. Sehinga masyarakat saat ini sedang menanti pengadilan dalam kasus dugaan makar ini.
“Rakyat akan menjadi saksi sejarah ketika mereka-mereka yang dituduh melakukan makar tersebut diadili,” katanya. (Noer)
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon