Munarman FPI |
Selain itu, Ansor juga menolak FPI masuk ke Bali. "Ansor tidak menghendaki FPI ada di Bali. Kami menolak FPI masuk Bali. Kami juga menolak paham radikalisme masuk ke Bali karena bisa memecah belah kerukunan antar-umat beragama di Bali," ucap di Mapolda Bali.
Buchori juga menjelaskan apa yang dikatakan Munarman saat dirinya berada di Studio Kompas TV beberapa waktu lalu itu sangat tidak benar. Fakta di Bali justru berbanding terbalik. Di Bali, justru Pecalang ikut menjaga keamanan umat beragama. Termasuk umat Islam yang sedang menggelar shalat.
"Banyak acara agama di Bali yang melibatkan Pecalang. Ini simbol toleransi. GP Ansor sudah bersama-sama membangun keharmonisan di Bali. Ini sudah berlangsung sejak lama, sejak GP Ansor ada di Bali. GP Ansor Bali sikapnya jelas, yaitu membangun tolerasi di Bali," imbuhnya.
Buchori juga menyampaikan, sebagaimana Pecalang ikut terlibat dalam setiap kegiatan keagamaan, demikian pun GP Ansor Bali. Setiap kegiatan di masyarakat, baik menjaga gereja, acara keagamaan lainnya, GP Ansor selalu terlibat untuk ikut menjaganya.
"Perkataan Munarman itu tidak benar. Ansor tidak menghendaki FPI ada di Bali. Ansor anti radikalisme," tegasnya
Menurut Buchori, GP Ansor Bali meminta dan memesan umat di Bali baik umat muslim maupun agama lainnya agar tidak terpengaruh dengan apa yang dikatakan Munarman. Ia juga meminta agar tokoh-tokoh agama di Bali, Ormas, dan juga GP Ansor agar selalu komunikasi.
"Kita selalu komunikasi dengan berbagai tokoh agama, demi keutuhan Bali. NKRI itu harga mati," ujarnya.
Selain itu Buchori minta agar Munarman diproses secara hukum, karena berbahaya bagi kerukunan umat beragama. Pola FPI itu radikalisme. Sedang Ansor anti-radikalisme. Di Bali butuh kedamaian.
"Jangan sampai kita membalik periuk kita sendiri, karena Bali hidup dari pariwisata," tegasnya. (*)
Editor: Surya
Sumber: Timesindonesia
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon