Cerita Lengkap Ibu-ibu Disandera Penodong di Angkot |
Entah dari mana mau kemana, Risma bersama anaknya naik angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi. Dia naik sekitar Pukul 19.00 WIB bersama dua penumpang wanita lainnya.
Tak lama berselang Risma naik, kemudian pelaku yang diketahui bernama Hermawan juga ikut naik seperti halnya penumpang biasa. Tiba-tiba saja, Hermawan mengeluarkan senjata tajam dan mengalungkannya ke Risma yang sedang menggendong anaknya.
Seisi angkot mendadak panik, lalu lintas di sekitar lokasi kejadian pun ramai, bahkan macet. Tanpa pikir panjang pelaku minta perhiasan Risma dan meminta angkot segera dijalankan. Sayang, posisi pelaku keburu tersudut. Semua orang melihat, mengepung, tak ada jalan keluar lagi.
Hermawan pun panik, semakin menjadi, sedikit menyayat senjata tajam yang dia pakai untuk menyandera Risma dan anaknya. Akibatnya, darah pun keluar dari leher Risma. Polisi yang melintas, Aiptu Sunaryanto pun mencoba bernegosiasi.
"Dia minta kalau angkotnya jalan dan minta dibebasin," ujar saksi mata E.
Permintaan tak dituruti, meski pelaku sudah teriak-teriak di tengah kepungan warga dan polisi yang ada di lokasi. Risma tampak pasrah, lemas, tak berkutik, dikalungkan senjata pelaku, anaknya yang tak tahu apa-apa pun demikian.
Aiptu Sunaryanto terus berusaha melobi Hermawan. Namun pelaku tetap ngotot. Tak mau jatuh korban jiwa, petugas berinisiatif menembakkan senjata kepada pelaku. Alhasil, sandera pun berhasil diselamatkan.
"Pelaku ini kalungin ibu-ibu sama anaknya pakai celurit. Ada petugas lantas akhirnya ditembak," kata Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Sapta Maulana.
Tembakan petugas bersarang ke tangan kanan pelaku. Hermawan hanya bisa meringis kesakitan saat dibawa polisi ke RS Polri Kramatjati, Jaktim. Sementara kedua korban, Risma dan anaknya dibawa ke RS Islam Pondok Kopi untuk mendapatkan perawatan segera. Belum diketahui pasti kondisi Risma dan anaknya. (sumber: merdeka.com)
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon