Dengan Hal Ini, Radikalisme dan Terorisme dapat Dibendung Indonesia |
Sebagai pembicara tunggal tentang "Upaya Membendung Radikalisme Yang Berlatar Agama", Kiai Said Aqil mengingatkan kembali tentang khazanah keislaman di bumi Nusantara.
Sebagai mahasiswa, menurut Kiai Said Aqil, harus bersifat inklusif dan bernalar agar tidak mudah tertipu.
"Kalian jangan kaku. Bersifatlah inklusif, gunakan nalar," ujar kiai pengasuh Pondok Pesantren as-Tsaqofah, Ciganjur.
"Upaya membendung radikalisme yang efektif adalah memperkuat budaya lokal dan mendialogkan dengan agama. Saya menyebutnya dengan Islam Nusantara," kata Kiai Said Aqil.
Islam Nusantara, imbuhnya, adalah Islam yang menempatkan budaya masyarakat sebagai kekayaan yang memperkuat Islam. Budaya sebagai wahana menghadirkan Islam di tengah-tengah masyarakat.
"Karena itu Islam melebur dengan budaya, bukan melumat budaya. Islam yang memoles budaya, bukan memberangus budaya," jelas kiai penggagas Islam Nusantara ini.
Selanjutnya Kiai Said mengingatkan bahwa radikalisme bisa tumbuh dimana saja selama proses impor ideologi trans-nasional tidak dicegah. Mereka membawa masuk ideologi yang kering dan menjajakannya kepada generasi muda dan seolah-olah itu Islam murni.
"Maka kalian sebagai mahasiswa jangan tertipu, mendekatlah kepada kiai dan jangan sekali-kali belajar dari ustad instan dan ustad Google," tegas Kiai Said Aqil (ANW/KSF).
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon