Ilustrasi Bank Sampah. |
ENEWS.ID - Sebagai wujud komitmen dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah di Kota Bandung, PLN melalui Program Bina Lingkungan PLN Peduli bersama dengan LSM Hijau Lestari meresmikan Bangunan Bank Sampah Induk Kota Bandung. Dalam acara tersebut PLN, mengajak masyarakat untuk peduli sampah dan lingkungan melalui program bayar rekening listrik dengan menggunakan sampah.
Acara peresmian Bank Sampah Induk Kota Bandung dilakukan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial; didampingi oleh Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali; serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Bandung, Salman Fauzi, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada Selasa, 21 Februari 2017.
Sejalan dengan pengembangan bank sampah tersebut, PLN juga memberikan bantuan Rp 500 juta untuk pembangunan kantor, ecomart, dan juga gudang pengolahan sampah sekaligus penguatan manajemen operasional.
Sejak 2014, PLN aktif membantu dan membina Bank Sampah yang dahulu berlokasi di Jalan Tubagus Ismail, Dago. Di awal kerja sama, PLN telah menyalurkan satu unit motor roda tiga untuk keperluan angkutan sampah dari Bank Sampah unit ke Bank Sampah induk. Sedangkan di 2016, PLN menyediakan lahan sewa dan dana untuk renovasi aset PLN serta untuk pengembangan operasional Bank Sampah. Kini lokasi Bank Sampah Induk Kota Bandung menempati tempat yang baru yang beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 752 Kota Bandung.
"Kami berterima kasih kepada PLN Peduli yang telah mendukung dan memberi bantuan kepada bank sampah induk kota bandung, kami berharap bank sampah induk bandung bisa menjadi role model untuk tempat lainnya, apalagi dengan adanya program bayar listrik menggunakan sampah. Sampah yang dihasilkan kota Bandung setiap harinya mencapai 1.500 ton, dengan program ini diharapkan bisa mengurangi sampah yang ada, sehingga tercipta lingkungan bandung yang bersih dan lestari" ujar Oded Muhammad Danial dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2/2017).
Sementara itu, Muhammad Ali mengungkapkan, keberadaan potensi-potensi aktivitas kemasyarakatan yang berorientasi lingkungan dan mempunyai pengaruh yang positif bagi masyarakat seperti Bank Sampah ini, merupakan sesuatu yang harus didukung secara maksimal. Apalagi dengan melalui momentum Hari Peduli Sampah Nasional ini, PLN berharap Bank Sampah Induk Kota Bandung akan berkembang menjadi Bank Sampah yang profesional dan mampu menjawab tantangan pengelolaan sampah yang sangat kompleks.
Dirinya menambahkan, dengan adanya pembayaran rekening listrik dengan sampah diharapkan bisa memacu semangat warga untuk lebih giat mengumpulkan sampah di lingkungannya dan peduli lingkungan sekitar.
Mekanisme pembayaran listrik menggunakan sampah ini juga sangat mudah, yakni warga membawa sampah ke Bank Sampah lalu ditimbang. Setelah itu berat sampah yang ditimbang dinominalkan dalam bentuk uang. Dari jumlah itulah kemudian dimasukkan ke rekening Bank Sampah yang sudah dimiliki warga. Dari hasil penjualan sampah tersebut, akan digunakan untuk membayar biaya listrik atau ditukarkan token di masing-masing rumah warga yang bersangkutan.
"Mekanismenya seperti itu. Cukup mudah. Cukup nabung sambah, biaya listrik sudah terbayar," papar Muhamad Ali.
Bank Sampah Induk Bandung sendiri merupakan pengembangan dari Bank Sampah Hijau Lestari yang bergerak secara sukarela dan bertujuan utama untuk mengubah mindset masyarakat tentang pemanfaatan sampah secara benar. Kini, Bank Sampah Hiijau Lestari telah memiliki 131 unit Bank Sampah di 54 kelurahan di Kota Bandung.
Bank Sampah ini telah berhasil mengurangi volume sampah yang diterima Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) karena sebagian sampah yang masih memiliki nilai ekonomi dapat dimanfaatkan. Bank Sampah menerima sampah dari warga yang masih dapat dijual ditukar dengan uang yang juga bisa ditabung. (detik/surya)
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon