Thursday, September 22, 2016

Polisi Kerahkan 1.383 Personilnya Untuk Tangkap Paranormal Ini



NEWS, ENEWS.ID - Dimas Kanjeng Taat Pribadi dikenal memiliki 'kesaktian' mendatangkan uang. Namun, Kanjeng tak berkutik ketika penyidik kepolisian Polda Jatim dan Polres Probolinggo meringkusnya, karena dia diduga sebagai otak pelaku pembunuhan dua mantan muridnya.

"Waktu kita tangkap tidak ada perlawanan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis (22/9/2016).

Dua mantan murid Dimas Kanjeng ditemukan tewas di tempat dan waktu yang berbeda. Abdul Gani warga Desa Semampir Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, ditemukan tewas tidak wajar di wilayah Wonogiri, Jawa Tengah pada 4 April 2016.

Sedangkan Ismail warga Situbondo ditemukan tewas di Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo pada Februari 2015.

Keduanya diduga dibunuh oleh 9 orang murid dan staf Dimas Kanjeng. Semuanya sudah ditangkap dan ditahan sejak tiga bulan lalu. Sedangkan Kanjeng diamankan polisi hari ini karena diduga sebagai otak pelakunya.

Foto : M Rofiq
Meski diduga sebagai otak pembunuhan, polisi masih memberikan 'kesempatan' kepada Kanjeng, dengan memberikan surat panggilan terlebih dahulu sebanyak dua kali. 

"Kita ada adat, etika timur seperti itu. Kita memberikan panggilan terlebih dahulu sebanyak dua kali," tutur Argo sambil menambahkan, ketika dipanggil penyidik, Kanjeng tidak datang.

Justru yang datang adalah staf atau bawahannya dan memberitahukan Kanjeng sedang sakit, sibuk dan alasan lainnya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Karena sudah dua kali mangkir, ya kita tangkap, kita bawa, sesuai KUHAP," tuturnya.

Dalam penangkapan Kanjeng hari ini di padepokannya, sebanyak 1.383 personil gabungan dari Polda Jatim, Polres Probolinggo untuk mengamankan dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Kan wilayahnya (area padepokan Kanjeng) luas. Rumahnya juga banyak. Jadi pasukan banyak untuk antisipasi. Kalau pasukan sedikit, rumah-rumah nggak ada yang menjaga satu per satu," terangnya.

Saat penangkapan Kanjeng, polisi tidak mendapatkan perlawanan yang berarti.

"Nggak ada perlawanan. Kan ada PH (penasehat hukum) lawyernya. Kita tunjukan administrasi penyidikan. Semuanya lengkap sehingga kita bisa masuk," katanya.

"Jadi bukan ujug-ujug (tiba-tiba) datang, kita tangkap, kita bawa. Semuanya berjalan sesuai KUHAP," tandasnya. (detik/cepsuryana)

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
$-)
(y)
x-)
(k)

Advertisement