Saturday, September 24, 2016

Ruhut Siap Terima Pil Pahit Lawan Garis Partai, Petinggi Demokrat Sengit: Tak Perlu Menembak Nyamuk dengan Meriam

Ruhut Sitompul. Photo: Kompas.com
ENEWS.ID - Politisi Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul melawan garis partai. Politisi nyentrik ini malah mendukung Ahok-Djarot, padahal partainya sendiri mengusung Agus Harimurti-Sylviana Murni.

Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku siap menghadapi segala risiko karena berbeda sikap dengan Partai Demokrat terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ruhut konsisten dengan keputusan mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Baca: Haji Lulung: Tanggal 15 Februari Kita Pastikan Ahok Kalah, Ada yang Lebih Baik Dari Ahok Saya di Belakang Mereka

Sementara Demokrat memutuskan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Kalau Demokrat enggak suka aku, silahkan pecat aku," kata Ruhut saat dihubungi kompas.com, Jumat (23/9/2016).

Ruhut meyakini, keputusannya untuk mendukung Ahok-Djarot adalah yang terbaik. Pada akhirnya, ia meyakini Ahok-Djarot lah yang akan memenangi pertarungan meski harus menghadapi putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Aku tak pernah punya rasa takut bos. Aku bicara kebenaran," ucap Anggota Komisi III DPR ini.

Namun Ruhut menegaskan, ia tak akan mengikuti langkah Boy Sadikin yang keluar dari PDI-P karena tak sejalan dengan keputusan partai.

Menurut dia, kasus dirinya dan Boy berbeda. Boy mundur karena berambisi menjadi Gubernur DKI, namun PDI-P memutuskan mendukung Ahok.

Sementara Ruhut sama sekali tak berambisi menjadi Gubernur DKI sehingga tidak perlu sakit hati dengan keputusan Demokrat mendukung Agus-Sylviana.

Ia hanya menyesalkan langkah Demokrat yang memilih Agus. Sebab, jika Agus kalah di DKI, maka karir politiknya akan tamat.

"Aku enggak kebayang kalau Agus kalah, dibunuh karirnya oleh partai yang aku banggakan," ucap Ruhut.

Partai Demokrat memutuskan mengusung Agus-Sylviana Murni berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Baca: Disebut Jakarta Sangat Berbahaya Jika Dipimpin Orang Sombong Seperti Dajal, Ini Balasan Ahok Bungkam Amien Rais

Sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot sudah lebih dulu mendaftar ke KPU dengan diusung PDI-P, Hanura, Golkar, dan Nasdem.

Sementara itu, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera baru akan mengumumkan calonnya pada Jumat siang ini.

Ruhut sudah dinonaktifkan oleh Yudhoyono dari posisi Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat.

Baca: Ini Balasan Sadis Denny Siregar Pada Fadli Zon Yang Membawakan Puisi 'Tukang Gusur' Saat Deklarasi Anies-Sandiaga

Dia mensinyalir pencopotan dirinya karena sejumlah elite Demokrat yang tak suka dengan keputusannya mendukung Ahok.

Sementara itu menyikapi Ruhut yang melawan garis partai dan kerap menyerang keputusan partai Demokrat, Sekretaris Majelis Tinggi PD, Amir Syamsuddin menilai tak perlu disikapi berlebihan.

"Agar diketahui bahwa pada saat saat strategis dalam upaya nemperjuangkan keberhasilan kontestasi demokrasi dalam pemilihan Gubernur DKI seperti saat sekarang ini, akan terkesan terlalu penting dan berlebihan manakala kami harus melayani gangguan kecil dan nyentrik dari satu dua kader yang ingin mencari perhatian," jelasnya, Sabtu (24/9/2016).

Baca: Netizen Berkicau, “Mas Agus Lebih Ganteng Pakai Baju Tentara”

"Tidak perlu menembak nyamuk dengan meriam," tambah Amir lagi.

Amir menjelaskan, pada akhirnya Komisi Pengawas PD akan bertindak atas perilaku kader ini.

"Pada Saatnya tentu Komisi Pengawas akan bekerja," tutup dia. (Kompas.com/Detik.com/MK)


This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
$-)
(y)
x-)
(k)

Advertisement