Konferensi Internasional di Al-Azhar, NU Kritik Kurangnya Fokus Tema Pembahasan |
"Saya pikir yang hadir cukup representatif sebagai perwakilan dari kelompok-kelompok masyarakat di seluruh dunia," kata Kiai Said Aqil.
Hanya saja, Kiai Said Aqil menyaksikan belum ditemukan isu besar dalam forum yang mampu menyita perhatian peserta seminar. Setiap peserta masih mencoba membawa isu masing-masing dari negaranya.
"Jika terlalu banyak isu yang ingin dibahas, saya yakin problemnya sulit dipecahkan semua," jelas Kiai Said Aqil.
Kiai Said Aqil mencontohkan International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) yang diselenggarakan NU di Jakarta Convention Center, Mei 2016. Saat itu isunya tunggal sehingga para tokoh dari 35 negara fokus terhadap isu tersebut.
"Fokus terhadap tema besar dan fokus mencari jalan keluarnya. Ini kritik untuk Al-Azhar," kata Kiai Said Aqil.
Saat sesi dari Indonesia, Kiai Said pun menyampaikan isu tentang keragaman dan radikalisme di Indonesia.
"Saya sampaikan bahwa radikalisme di Indonesia itu impor, terutama dari Timur-Tengah, dan para peserta seminar membenarkannya, tidak ada yang membantah," ujar Kiai Said Aqil.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Al-Azhar, 28 Februari - 1 Maret 2017.
(ANW/KSF/KIA/Iqbal)
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon