![]() |
Ahok Djarot, Teruji dan Terbukti |
"Elektabilitas Ahok turun namun saat ditanya puas atau tidak puas, mereka malah menjawab puas terhadap kinerja Ahok. Ini menunjukkan warga DKI sangat rasional dalam menilai," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Burhan menuturkan bahwa biasanya jika petahana dinilai baik maka elektabilitas juga baik. Lalu, mengapa hasil di Pilgub DKI ini berbanding terbalik?
Baca: 'Tamparan' Keras Buat Rizieq Shihab FPI dan Yusuf Mansur Melihat Kehidupan Buya Syafi'i Ma'arif
"Isu agama sangat dominan. Sehingga rasio mereka tidak jalan. Mereka puas, tapi kepuasan terdesak opini sebulan ini, hingga kepuasan itu tidak serta merta memilih Ahok," jelasnya.
Berdasarkan survei Indikator, kepuasan terhadap kinerja Ahok sebagai Gubernur sekitar 69%, sedangkan yang puas dengan kinerja Djarot Syaiful
Hidayat sebagai Wakil Gubernur 47%. Sementara elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 26,2 persen atau disalip oleh Agus-Sylvi.
Baca: Di Pademangan, Ahok Datang Setelah Agus, Ini Kata Warga Kaget Ternyata Beda Banget
Indikator juga mengecek tingkat kesukaan pemilih terhadap Ahok. Pada bulan Mei-Juni 2016, tingkat kesukaan terhadap Ahok sebesar 72 persen sementara di November 2016 turun menjadi 52%.
Survei dilakukan pada tanggal 15-22 November 2016. Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan 798 responden. Margin of Error dari survei ini yakni 3,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel tersebar dari seluruh kota yang ada di Jakarta.
Sumber: Detik.com
Photo: Aktualpost
Editor: Mas Mus
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon