Tuesday, March 21, 2017

Mengaku Tuhan, Sabar Nababan Mengidap Gangguan Jiwa Skizofrenia

Penyakit Skizofrenia di Balik Pengakuan Sabar Nababan sebagai Tuhan
Penyakit Skizofrenia di Balik Pengakuan Sabar Nababan sebagai Tuhan
ENEWS.ID - Mengaku Tuhan dari sebuah agama baru, seorang pria bernama Sabar Nababan diperiksa polisi. Pria ini belakangan diketahui mengidap skizofrenia (schizophrenia), bahkan dikabarkan sampai berobat ke Denmark.

Perlu dipahami bahwa ada dua gejala yang paling khas dari pasien skizofrenia, yaitu adanya halusinasi dan delusi atau waham.

Halusinasi terjadi karena pasien skizofrenia mengalami gangguan penilaian realita, artinya ia tidak bisa membedakan mana yang real atau benar-benar terjadi dan yang tidak, atau semuanya dianggap sama benarnya.

Sedangkan delusi adalah suatu keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan latar belakang sosial, pendidikan dan budaya pasien tetapi dipertahankan secara kukuh oleh pasien. Kemudian pasien memiliki persepsi baru tentang dirinya atau hal-hal yang berkaitan dengannya.

Hal ini disampaikan dr Andri, SpKJ dalam tulisannya di detikHealth tentang skizofrenia beberapa waktu lalu. Namun untuk bisa sampai pada persepsi tertentu, semisal pemikiran bahwa dirinya adalah Tuhan atau sesuatu yang bukan jati dirinya, pasien skizofrenia biasanya mengalami berbagai sensasi terlebih dahulu.

dr Andri mengatakan, sensasinya bisa berupa pendengaran (halusinasi auditorik) berupa bisikan, penglihatan (halusinasi visual), penciuman (halusinasi olfatorik dan perabaan (halusinasi taktil) yang sebenarnya tidak nyata.

"Pada banyak kasus skizofrenia, yang paling sering dialami adalah gangguan halusinasi yang bersifat pendengaran," ungkapnya.

Baca juga: Ini Penjelasan di Balik Halusinasi Pengidap Skizofrenia

Persoalannya, pada kasus Sabar, tidak dijelaskan dengan pasti sensasi seperti apa yang dialami pria asal Mataram ini hingga kemudian mendorongnya untuk mengaku sebagai Tuhan.

Yang pasti halusinasi dan delusi ini tidak disadari oleh pasien skizofrenia. Mereka juga merasa tidak mengalami gangguan apapun, bahkan orang-orang di sekitarnya seringkali sulit meyakinkan yang bersangkutan untuk berobat atau menyadari apa yang sedang terjadi.

"Pasien merasa halusinasi itu memang benar ada dan tidak bisa dipatahkan oleh orang sekitarnya. Pasien juga kesulitan dalam mengendalikan halusinasi tersebut sehingga menimbulkan gangguan fungsional pada pasien," lanjutnya.

Kapolres Mataram, AKBP Muhammad mengatakan, kepastian terkait status skizofrenia Sabar diperoleh dari pemeriksaan RS Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Kita mendapatkan surat dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB, yang isinya bahwa yang bersangkutan mengidap skizofrenia sejak 2015," ujarnya.

Selepas dimintai keterangan terkait pengakuannya, pihak kepolisian tidak memberikan proses hukuman apapun terhadap pria ini. Namun aktivitas Sabar berikut agama baru yang dianutnya akan terus dipantau.

Terakhir Sabar Nababan masih menulis status di timeline facebooknya pada Minggu, 19/01/2017, pukul 11.17.

"Saya tidak bisa memberikan status dan komentar sampai datang Ijin AAN dari Menteri Agama RI. Demikian untuk dimaklumi." demikian tulisnya.

Sebelumnya, pada Sabtu, 18/03/2017, Sabar Nababan menulis pengakuan tentang Tuhan Agama Angkasa Nauli (AAN).

"Tuhan Agama Angkasa Nauli adalah Tuhan Jahowa dan Tuhan Sabar Nababan.
Daftar jemaat & pengurus Agama Angkasa Nauli:
1. Dr. Ruston Nababan (Pemimpin),
2. Juna Lubis (Penyebar)
3. Singgih Talabuh (Seksi Perlengkapan)
4. Djacob Creekz (Seksi Keamanan)
5. Theocharis Mario (Seksi Perencana)
6. Muhammad Adiel Simamora (Seksi Dana, Jakarta)
7. Siapa menyusul?" tulisnya

Sementara itu Sabar Nababan mendeklarasikan dirinya sebagai Tuhan pada Jum'at, 16/03/2017 di wall facebooknya.

"DIANGKAT MENJADI TUHAN: 
Sewaktu saya menjalani Puasa Juruselamat, Tuhan Jahowa berkata pada saya,”Sabar, maukah kamu menjadi Tuhan?”.
Lalu saya menjawab, “Tuhan, … menjadi Tuhan itu berat dan rumit, … saya ingin menjadi anggota Bala Tentara Sorga saja jika sudah mati nanti. Saya memohon jadi Kepala Regu. Itulah keyakinan saya”.
Tuhan Jahowa menawarkan untuk yang kedua kali, “Sabar,… maukah kamu jadi Tuhan?”.
Saya menjawab, “Tuhan, … jadi Tuhan itu rumit dan berat,… apakah tidak ada nama yang lain selain Tuhan?”
Tuhan Jahowa menjawab, “Tidak ada”.
Tuhan Jahowa menawarkan untuk yang ketiga kali, “Sabar, … maukah kamu menjadi Tuhan?”.
Lalu saya menjawab,”Ya Tuhan,… kehendakMulah yang jadi”
Setelah saya selesai puasa, maka Tuhan Jahowa mengangkat saya menjadi Tuhan Juruselamat Dunia yang kedua dan Tuhan Pencipta di Jagad Raya." tulisnya

(detik.com/noor)

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
$-)
(y)
x-)
(k)

Advertisement