ENEWS.ID - Pernah mendengar istilah "manusia kecebong"? Kalau belum pernah, lihatlah orang yang naik motor seperti di foto ini. Tentu saja kalau foto ini benar, bukan hoax karena biasanya ada yang komentar: "Itu foto hoax editan para Ahokers dan Jokowers untuk menjatuhkan Islam" he he. Mereka adalah contoh dari "manusia kecebong", yaitu semacam manusia yang meskipun secara fisik sudah berwujud "manusia" tetapi secara mental-spiritual-intelektual, mereka masih berbentuk "kecebong" belum "menjadi manusia".
Ciri-ciri "manusia kecebong" adalah: suka bertindak "pecicilan", menang-menangan, tidak tahu diri, ngamukan, mentungan, hobi main kekerasan, bertingkah polah petakilan seenak perutnya sendiri seolah-olah bumi dan dunia ini milik engkongnya. Silakan kenali di sekitar Anda, kalau menemukan manusia dengan ciri-ciri seperti ini, berarti mereka tergolong "manusia kecebong" ini he he.
"Manusia kecebong" adalah manusia yang hobi bertindak intoleran kepada orang dan umat lain tetapi ngamuk kalau ada orang dan umat lain bersikap yang sama kepada mereka.
Manusia kecebong adalah manusia yang gemar menyalahkan pihak lain tetapi ngamuk kalau disalahkan.
Manusia kecebong adalah manusia yang demen menuntut orang lain tapi ngamuk kalau dituntut.
Manusia kecebong adalah manusia yang seneng menyesatkan dan mengkopar-kapirkan pihak lain tapi ngamuk kalau disesatkan dan dikoparkapirkan pihak lain.
Manusia kecebong adalah manusia yang hobi merendahkan orang lain tapi marah kalau direndahkan.
Manusia kecebong adalah manusia yang gemar menghina orang lain tapi marah kalau dihina.
Manusia kecebong adalah manusia yang suka menuduh orang lain wudele bodong, padahal mereka sendiri sebetulnya yang wudele wodong he he.
"Pasukan kecebong" ini tidak sadar kalau mereka bisa berbuat seenak-perutnya sendiri dema-demo di jalanan, corat-coret bendera negara, gembar-gembor menghina kepala dan pejabat negara, dlsb, karena berada di Indonesia.
Jika mereka berada di negara yang tidak mengikuti sistem "demokrasi liberal" seperti di Arab Teluk ini misalnya, mereka sudah disel, didor, dipenggal, dibunuh, atau dibuang di padang pasir dan dikerumuni oleh "cebong-cebong" padang pasir karena telah berani melecehkan bendera, menghina kepala negara, dan menggalang demo massa. Bong, kecebong, kalian tahu gak soal ini? he he
Sumanto Al-Qurtuby, Pengajar di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi.
Ciri-ciri "manusia kecebong" adalah: suka bertindak "pecicilan", menang-menangan, tidak tahu diri, ngamukan, mentungan, hobi main kekerasan, bertingkah polah petakilan seenak perutnya sendiri seolah-olah bumi dan dunia ini milik engkongnya. Silakan kenali di sekitar Anda, kalau menemukan manusia dengan ciri-ciri seperti ini, berarti mereka tergolong "manusia kecebong" ini he he.
"Manusia kecebong" adalah manusia yang hobi bertindak intoleran kepada orang dan umat lain tetapi ngamuk kalau ada orang dan umat lain bersikap yang sama kepada mereka.
Manusia kecebong adalah manusia yang gemar menyalahkan pihak lain tetapi ngamuk kalau disalahkan.
Manusia kecebong adalah manusia yang demen menuntut orang lain tapi ngamuk kalau dituntut.
Manusia kecebong adalah manusia yang seneng menyesatkan dan mengkopar-kapirkan pihak lain tapi ngamuk kalau disesatkan dan dikoparkapirkan pihak lain.
Manusia kecebong adalah manusia yang hobi merendahkan orang lain tapi marah kalau direndahkan.
Manusia kecebong adalah manusia yang gemar menghina orang lain tapi marah kalau dihina.
Manusia kecebong adalah manusia yang suka menuduh orang lain wudele bodong, padahal mereka sendiri sebetulnya yang wudele wodong he he.
"Pasukan kecebong" ini tidak sadar kalau mereka bisa berbuat seenak-perutnya sendiri dema-demo di jalanan, corat-coret bendera negara, gembar-gembor menghina kepala dan pejabat negara, dlsb, karena berada di Indonesia.
Jika mereka berada di negara yang tidak mengikuti sistem "demokrasi liberal" seperti di Arab Teluk ini misalnya, mereka sudah disel, didor, dipenggal, dibunuh, atau dibuang di padang pasir dan dikerumuni oleh "cebong-cebong" padang pasir karena telah berani melecehkan bendera, menghina kepala negara, dan menggalang demo massa. Bong, kecebong, kalian tahu gak soal ini? he he
Sumanto Al-Qurtuby, Pengajar di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi.
Sumber: Fanspage Prof. Sumanto Al-Qurtuby
Editor: Kay Wijaya
Editor: Kay Wijaya
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon