Tuesday, January 17, 2017

Bikin Rizieq Shihab Klimpungan, Ini 'Hantaman' Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya

Bikin Rizieq Shihab Klimpungan, Ini 'Hantaman' Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya
Bikin Rizieq Shihab Klimpungan, Ini 'Hantaman' Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya
ENEWS.ID - Perseteruan antara dua Kapolda yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan dan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Anton Charliyan dengan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab semakin meruncing. Suasana semakin panas setelah Rizieq dan FPI menuntut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot dua kapolda itu dari jabatannya.

Rizieq Syihab menuding Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan telah menyalahgunakan wewenangnya untuk mengkriminalisasi para ulama. Rizieq melaporkan keduanya ke Divisi Propam Mabes Polri untuk diperiksa secara hukum.

"Kita laporkan tentang perilaku Kapolda Jabar, juga Kapolda Metro Jaya karena perilaku semacam ini akan ganggu program Kapolri yang justru merupakan amanat dari presiden tentang penegakan hukum," kata Rizieq di Gedung DPR, Selasa (17/1).

Dia menuding Kapolda Jabar telah mengerahkan massa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) untuk menyerang para ulama dan santri saat menghadiri pemeriksaannya pada 12 Januari 2017. Sementara, Kapolda Metro Jaya dituding melakukan upaya adu domba saat kericuhan aksi demonstrasi akbar 4 November 2016. Rizieq menilai Iriawan telah menginstruksikan kepada anggotanya untuk menembakkan gas air mata kepada pendemo. Padahal, proses dialog antara perwakilan GNPF MUI dan Pemerintah tengah berjalan.

"Jadi kalau kami menuntut Kapolda Jabar dan Kapolda Metro, bukan karena emosi, bukan karena sentimen pribadi. Tapi justru kami ingin menjaga nama baik Polri, citra Polri. Karena Polri milik bangsa, milik rakyat yang harus kita jaga," ucapnya.

Tak terima diserang begitu saja, duet Kapolda Jabar dan Metro Jaya balik menyerang Rizieq dengan sindiran-sindiran pedas. Anton Charliyan tak masalah jika dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Jawa Barat. Bahkan dia bersedia menyerahkan posisinya jika pimpinan FPI Rizieq Syihab ingin menggantikannya. Tapi ada syaratnya. Rizieq harus sekolah dulu.

"Kalau saya mau dicopot silakan saja. Kalau Rizieq mau jadi Kapolda saya berikan, tapi Lemhanas dulu, sekolah dulu. Saya berikan sekarang juga," kata Anton usai bersilaturahmi ke rumah sesepuh Jabar, Solihin GP di Kawasan Cisitu, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (17/1).

Dia mengingatkan Rizieq, petinggi Polri tidak serta merta bisa dicopot seenaknya. Jika memang benar melakukan kesalahan mendasar apalagi mencoreng institusi Polri, baru bisa dicopot dari jabatannya. "Copot saya silakan kalau saya salah. Emang gampang? Sekarang kalau enggak setuju copot. Kalau tidak setuju copot. Sekarang jelas ada yang bakar rusak (markas GMBI di Bogor)," tegasnya.

Anton balik menyindir Rizieq yang seolah ketakutan menghadapi proses pemeriksaan di Polda Jabar, sehingga mengerahkan ribuan pengikutnya. Tujuannya untuk menekan dan melakukan intimidasi.

"Tapi yang berikan itu adalah pimpinan, bukan pengadilan masa, bukan intimidasi datang beribu orang enggak izin. Apakah itu etika? Kalau benar kenapa mesti takut harusnya dihadapi saja," tegas mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu.

"Itu kan hanya ketakutan dari saudara Rizieq aja. Kenapa mesti begitu? Kan ada hukum," tambahnya.

Sindiran Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan tak kalah pedas. Apalagi setelah Rizieq menyindirnya dengan ucapan pangkat jenderal namun otak hansip. Dia menyebut Rizieq sebagai orang paling pintar se-Indonesia.

"Saya ketawa saja kalau yang bilang saudara Rizieq. Soalnya, Rizieq itu akhlaknya paling baik dan otaknya paling pintar di Indonesia," ucap Iriawan.

Dia juga mengingatkan Rizieq untuk hati-hati dalam menyampaikan sesuatu termasuk dalam membuat pernyataan. Pernyataannya yang menyebut hansip tak ada otaknya telah melukai seluruh profesi hansip di Indonesia.

"Makanya jangan ngomong sembarangan, mulutmu harimaumu, itu pesan saya kepada Rizieq," kata Iriawan.

Iriawan juga meminta Rizieq tidak mencari-cari kesalahan orang lain. Contoh kasus saat Rizieq menuding pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menistakan agama. Jenderal bintang dua ini pun mengingatkan Rizieq untuk tidak menebar fitnah. Apa lagi mencari-cari kesalahan orang lain untuk dilaporkan.

"Ini kan enggak ada yang salah, pidatonya jelas kok dapat dilihat dari rekaman-rekaman mereka. Jangan nyari-nyari kesalahan orang lah," tegas Iriawan.

Editor: Max Wen
Sumber: Merdeka.com

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement