Wednesday, November 2, 2016

500 Pasukan Khusus Tiongkok Tiba Akan Hadang Aksi 4 November dan Buat Kerusuhan di Jakarta? [Hoax or Not]

Photo yang digunakan untuk menyebar informasi hoax 500 Pasukan Khusus Tiongkok Tiba Akan Hadang Aksi 4 November dan Buat Kerusuhan di Jakarta
Photo yang digunakan untuk menyebar informasi hoax 500 Pasukan Khusus Tiongkok Tiba Akan Hadang Aksi 4 November dan Buat Kerusuhan di Jakarta

ENEWS.ID - Sebelumnya Beredar Berita Hoax Di Media sosial yang di viralkan oleh akun Hater Ahok " Nanik Sudaryati "

Nanik Sudaryati Lewat aku facebooknya menyebarnya berita Hoax bahwa 500 Tentara dari China Datang Ke Jakarta Untuk Dukung Ahok

Berita Hoax soal kedatangan 500 tentara china ke jakarta untuk dukung ahok yang diviralkan oleh akun fb " nanik sudaryati" hingga kini telah di share oleh 2.627 pengguna facebook

Nanik Sudaryati ini merupakan loyalis Prabowo subianto sejak pilpres 2014 silam dan mempunyai sifat dan kegemaran yang sama dengan pakar keliromologi " Jonru" yaitu menyebarkan Fitnah murahan tanpa data yang jelas

Lalu Bagimana Tanggapan Polri atas berita hoax yang disebarkan Nanik Sudaryati ?

Dikutip islamnkri.com dari detik.com , Polisi memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoax!

"Itu hoax! Informasi yang dimaksud nihil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada detikcom, Minggu (30/10/2016).

Awi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan koordinasi dengan pihak bandara. Pengecekan dilakukan setelah ada informasi kedatangan 500 orang WN Cina melalui Gate 3 Terminal D Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat 28 Oktober pukul 20.15 WIB dengan menggunakan pesawat Cathay Pasifik CX 719.

"Malam hari pukul 21.40 WIB kami koordinasi dengan petugas PT JAS terkait jumlah kedatangan penumpang pesawar Cathay Pasifik CX 719 pada hari dan jam yang dimaksud, namun penumpangnya hanya sebanyak 270 orang terdiri dari 120 laki-laki, 135 perempuan dan 15 anak-anak. Adapun Informasi yang dimaksud nihil," jelas Awi.

Tidak sampai situ saja, polisi juga melakukan pengecekan ke Hotel Pop! pada pukul 22.30 WIB. Dari hasil pengecekan ke hotel tersebut, yang menginap pada malam itu hanya ada 64 orang.

"Dan tidak ada WN China," imbuh Awi.

Polisi juga menelusuri informasi tersebut dengan berkoordinasi dengan perugas imigrasi Terminal 2 Bandara Soekarni-Hatta dan tidak ada informasi yang dimaksud.

"Kemudian hasil koordinasi dengan manajemwn hotel Pop! pada Minggu (30/10) sekitar pukul 07.50 WIB didapatkan informasi bahwa WNA China atas nama Jian Zhiping beserta 27 orang lainnya benar menginap di Hotel Pop! check-in pukul 22.45 WIB tanggal 28 Oktober 2016 dan check out pada tanggal 29 Oktober pukul 04.00 WIB kemudian menuju ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Kendari," terang Awi.

Masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi hoax yang dapat meresahkan. "Masyarakat juga kami imbau untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya," pungkas Awi.

Hoax Disebarkan Media 'Islam'

Photo yang digunakan untuk menyebar informasi hoax 500 Pasukan Khusus Tiongkok Tiba Akan Hadang Aksi 4 November dan Buat Kerusuhan di Jakarta yang disebar media 'Islam'.
Selain viral melalui media sosial informasi ini juga disebarkan beberapa media 'Islam' seperti; beritaislam24h.com dan kontenislam.com.

Beritaislam24h.com memposting informasi ini pada Sabtu, (29/10/2016). Dari beritaislam24h.com direlay atau diposting ulang kontenislam.com keesokan harinya, Minggu, (30/10/2016).

Kiat Menghindari Hoax

Dikutip dari Selasar.com, cara yang paling mudah mengenali ciri-ciri berita hoax adalah dengan membaca secara cermat dan menyeluruh pada setiap bangunan kata dan kalimat yang disusun.

Kemudian menandai kejanggalan – kejanggalan dengan pedoman berikut ini:

  1. Berita pertama kali didistribusikan melalui email, mailing list, forum, blog, facebook, yang kemudian disebarluaskan via twitter.
  2. Isinya bertentangan dengan logika umum dan ilmu pengetahuan atau terdapat kontradiksi dengan fakta yang sudah umum diketahui.
  3. Menggunakan istilah yang terkesan ilmiah, yang memanfaatkan ketidaktahuan/keawaman pembaca.
  4. Bangunan kalimat yang mendorong pembaca untuk menyebarluaskan pesan tersebut.
  5. Sumber berita tidak jelas identitasnya.
  6. Tidak ada link sumber untuk informasi yang dianggap penting. Penulis yang baik pasti mencantumkan sumber ilmiah dalam tulisannya. Jika tidak dicantumkan sumber maka waspadalah terhadap keilmiahan artikel tersebut. 


Kasus hoax 500 Pasukan Khusus Tiongkok yang disebar akun FB Nanik Sudaryati dan juga beberapa media Islam menyertakan gambar untuk menguatkan informasinya. Kita juga bisa mengecek sebuah gambar hoax atau tidak, dengan menggunakan fitur pencarian gambar Google, di images.google.com. Buka dan simpen gambar yang ingin kita periksa dari sumbernya. Lalu setelah selesai, buka images.google.com di browser anda dan seret gambar dari folder drive ke kolom pencarian gambar. Hasil pencarian dapat membantu melihat di mana saja gambar itu muncul.

Sumber: Detik.com/Islamnkri.com/Selasar.com
Editor: Surya

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement